Jumat, 08 April 2011

KEPALA SEKOLAH SDN 053 LAWEWE, DINILAI TIDAK BERTANGGUNG JAWAB


Sejumlah pihak mempertanyakan kelayakan dan kepatutan Marlis Tandi Awo’ sebagai Kepala Sekolah.
Luwu Utara, (DL)-
Perilaku dan kebijakan Marlis Tandi Awo, A.Ma, Pd Kepala Sekolah SDN 053 Lawewe yang dinilai tidak Bertanggung Jawab dan asal bekerja mendapat kritikan dan sorotan tajam dari berbagai kalangan, mulai dari orang tua murid, masyarakat Desa Lawewe, hingga Tokoh Pemerhati Pendidikan. Hal ini diungkapkan Bachrir, S.Pd Koordinator divisi Pendidikan Lembaga Pemerhati Pendidikan Luwu Raya. “Apa yang dipertontonkan Oknum Kepala SDN 053 Lawewe tersebut merupakan salah satu potret buruknya mentalitas Oknum tersebut”.
SDN 053 LAWEWE
Salah satu indikasi dan bentuk nyata ketidakprofesionalan Marlis dalam mengemban tugasnya sebagai Kepala Sekolah adalah ketidak cakapannya memahami apa yang harus dilakukan jika ada oknum guru dilingkungannya yang tidak taat dan melanggar aturan. Pernyataan tersebut dilontarkan Bachrir, S.Pd Koordinator Divisi Pemerhati Pendidikan LPPM Indonesia. Menurut Bachrir, itu dapat dilihat dengan jelas dari kasus penganiayaan yang dilakukan oleh salah seorang Oknum Guru PNS kepada seorang anak dibawah umur. “Kami telah mendatangi Kepala UPTD Kecamatan Baebunta mempertanyakan kasus tersebut, namun menurut kepala UPTD Baebunta dia belum mendapat laporan dari Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab di Sekolah tersebut”. Menurut Marlis Tandi Awo saat ditanya terkait kasus tersebut, “Saya tidak melaporkan ke Kepala UPTD, karena dia sudah damai, dan menurut aturan itu sudah selesai”, jawab Marlis.
Dalam pernyataannya kepada media ini, Bachrir dengan nada tegas mengatakan, “Mencermati apa yang terjadi di Sekolah Dasar 053 Lawewe selama masa kepemimpinannya, kami menyimpulkan Marlis Tandi Awo’ tidak tau apa Tugas dan tanggung jawabnya selaku pendidik dan sekaligus Pimpinan pendidik di sekolah. Dan jika itu terjadi berarti dia tidak layak menjadi Kepala Sekolah”, Tegas Bachrir.
Keterangan yang dihimpun media ini dilapangan menyebutkan, salah satu hal yang memicu kekecewaan masyarakat terhadap kepemimpinan Marlis Tandi Awo selaku Pimpinan disekolah tersebut yakni kurangnya pembinaan dan pengawasan selaku Pimpinan kepada para bawahannya, sehingga mengakibatkan proses belajar tidak berjalan maksimal. “Bayangkanki saja pak, sudah biasa sudah jam sembilan anak-anak masih berkeliaran diluar”. Menurut sumber tersebut, hal itu diakibatkan karena beberapa Oknum guru yang mengajar disekolah tersebut datangnya juga selalu terlambat.
Jarak yang cukup jauh dari Ibukota Kabupaten Luwu Utara membawa dampak yang sangat besar bagi keberadaan Sekolah SDN 053 Lawewe, terutama dari segi pengawasan. Menurut masyarakat sekitar, sejak didirikannya sekolah tersebut hingga saat ini justru mengalami kemunduran khususnya dibidang Mutu pendidikannya. Sekolah Dasar 053 lawewe yang dulunya bernama Sekolah Dasar 130 Lawewe telah banyak menamatkan alumni dan dari Alumni tersebut sudah banyak yang berhasil diberbagai bidang. Salah satu sumber yang namanya tidak ingin disebutkan menuturkan, penurunan kualitas peserta didik disekolah tersebut sudah mulai terasa sejak era kepemimpinan Kepala Sekolah Paulus Pata’ hingga saat ini. “Sekolah ini dulu bagus Pak. Banyakmi bekas muridnya yang sudah berhasil. Sekarang adami jadi Pegawai, guru, adami juga jadi pengusaha”, ungkap sumber tersebut.
Kondisi SD Lawewe
Ungkapan keprihatinan juga datang dari orang tua murid yang memiliki anak yang sedang menimba pendidikan disekolah tersebut. Mereka menuturkan, Kondisi terparah terjadi di Sekolah Dasar tersebut setelah era kepemimpinan Kepala Sekolah Marlis Tandi Awo’ yang baru diangkat awal tahun 2011. Dalam keprihatinannya, ia berharap kelak ada perubahan disekolah tersebut. “ kami sebagai orang tua sangat berharap semoga sekolah ini bisa ada kemajuan, paling tidak bisa menjadikan anak kami lebih pintar dari kami ” ungkap sumber tersebut penuh harap. Yang memprihatikan dari keberadaan sekolah tersebut yakni  pembangunan fisik bangunan Sekolah tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan mutu pendidikan bagi murid dan guru.
Dari hasil pemantauan media ini, Sekolah Dasar 053 Lawewe dari segi pembangunan fisik sudah menampakkan kemajuan. Menurut masyarakat sekitar, Sekolah Dasar 053 Lawewe (dulunya SDN 130) semua berdinding papan dan berlantai tanah, namun mulai era kepemimpinan Kepala Sekolah Djunus Panodji, sekolah tersebut sedikit demi sedikit direnovasi dan pembangunan terakhir dilakukan diera kepemimpinan Kepala Sekolah Nurmi,S.Ag yakni pembangunan Ruang Kelas Baru yang permanen, dengan memanfaatkan dana bantuan yang diterima dari pemerintah.
“Kalau diliat bangunannya Pak sudah bagusmi, tapi murid dan gurunya tidak ada peningkatan” ungkap masyarakat setempat dengan nada prihatin. Ironisnya, saat akan ditemui disekolahnya guna konfirmasi terkait keluhan masyarakat tersebut, Marlis Tandi Awo’ Kepala Sekolah SDN 053 Lawewe tersebut tidak ada ditempat. Menurut keterangan Warga desa Lawewe, Oknum Kepala Sekolah tersebut menetap di Baebunta. ”Oh, kalau Kepsek kita cari, cariki dirumahnya dibaebunta. Dia tidak tinggal disini. Dia kadang datang dua kali seminggu”, Ungkap warga Desa tersebut.
Seorang sumber lain yang enggan namanya disebutkan justru mempertanyakan Status Kompetensi yang dimiliki Marlis sehingga bisa menjabat sebagai kepala sekolah. “sebenarnya ada guru yang lebih bagus, pintar dan bijaksana disini (sambil menyebut guru dimaksud), terus golongannya juga lebih tinggi dari ibu Marlis, tapi justru jadi guru biasaji”. Ironisnya, menurut sumber tersebut, selain malas dan memiliki pangkat dan golongan lebih rendah dari bawahannya, Marlis Tandi Awo juga hanya ditetapkan sebagai Kepala Sekolah menggunakan Surat Keputusan Kepala UPTD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar